~ELEGI SATIR DI AKHIR WITIR~
Terkoyak kekhusyukan witir pada rakaat terakhir. Tapak-tapak PDL menghentak aspal. Semakin dekat. Berderap kuat.
***
Cuaca terik. Ponsel Edo bergetar-getar. Matanya terbelalak. Padahal baru saja ia mengabaikan azan zuhur yang menggema.
“Nanti malam, di Masjid lagi? Ada artis datang, ya Bang? Bukannya Ariel sudah mondok?” Masih parau suaranya.
”Artis lokal, Indah.”
“Hah, si lugu Indah itu berani tampil? Siapa yang ngajari?”
“Pokoknya mantap! Sebenarnya sih tampil gratis, tapi aku lagi butuh duit. Infaq dikit, ya.”
***
“Memangnya tarawih sambil mau es-me-es siapa sih Dri, bawa hape segala? Nanti hilang,” perempuan buruh cuci keliling yang tak bisa mengeja es-em-es walau sudah berkali-kali diajarkan Hudri anaknya itu bertanya datar. Hanya kekhawatiran wong cilik yang baru bisa membeli alat komunikasi lumayan canggih. Itupun seken.
“Malam ini saja, Mak. Teman Hudri ada yang mau ngasi gambar bagus, gratis.”
***
“Abang gak takut Allah marah? Ini bulan puasa, Bang,” Meta memandang abangnya. Mendengus.
“Allah itu maha maklum sama orang-orang susah kayak kita, Dek.”
“Tapi kita gak pernah sampai kelaparan walau Abang cuma ngojek.”
“Met,” Anton berbisik, “Abang janji, malam ini yang terakhir. Besok tidak lagi.” Ia mengalah. Tapi tak yakin apakah esok akan benar-benar bertaubat.
***
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuuh…
“Tidak! Bukan saya, Pak,” tiga pemuda saling beralibi. Dua orang sangat gusar. Seorang paling muda shock. Pecinya miring, melorot.
Aparat menggeledah hape mereka. Lalu senyap.
Borgol merupakan tamu asing bagi masjid. Namun malam ini seusai salam di akhir witir, tiga pemuda terborgol digelandang ke kantor polisi atas tuduhan transaksi pornografi. ***
Batam, 7 Ramadhan 1431H
Dibuat untuk ngeramein hajatannya Uni Intan n finally ff ini masuk 5 besar
*Kisah yang genap 250 kata termasuk judul ini sy kembangkan dari fakta yang sy tonton di berita sore Trans 7. 4 hari yang lalu.
**sa•tir n 1 (dl cerita Yunani dan Romawi Purba) makhluk berwujud setengah manusia setengah binatang, yg konon suka anggur dan suka wanita; 2 lelaki yg tidak dapat mengendalikan nafsu berahinya
---> kenapa sy pakai kata SATIR, karena ketiga pemuda dalam cerita sy anggap masuk kriteria yg disebut dalam KBBI di atas. Terutama di Bulan suci ini. Apapun alasannya, semestinya kt lebih bs mengendalikan hawa nafsu, sesungguhnya, ini pelajaran bagi yg berakal...
***barangkali, fenomena ini dampak dari di blow-up nya kasus LM-AP-CT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Mohon untuk selalu berkomentar dengan bahasa yang baik dan tidak SARA, ya.