Senja pada suatu akhir pekan.
Di pelataran Barus yang semilir angin, mengirim rindu gunung kepada daratan.
Sepadang ilalang bergoyang menembang kesetiaan.
Sekuntum Putri Malu menguncup demi sakramen kesucian.
Dandelion luruh terengkuh bayu, terbang layangkan harapan-harapan.
Rerumput teki tegak ditopang umbi, tasbih kekuatan pada sepanjang jalan kesunyian.
Dan aku masih tetap bertahan,
menyaksikan opera senja yang menawan dan sebentar lagi jatuh di punggung Bukit Barisan.
Aku selalu menyukai senja yang perawan,
tanpa riasan,
sederhana dan pendiam.
Pemilik surgakata bilang,
dia selalu menyukai senja yang pendiam, seperti kamu...
...teruntuk Tobi
dari Anna...
#30harimenulissuratcinta hari ke21
aku suka senja yang berisik dengan suara ombak pantai yang santai. wahahaha. semoga bisa menikmati senja berdua dgn Tobi.
BalasHapus-Ikavuje