Suatu ketika, senja yang hujan berkebun di kepalaku.
Ditebarnya benih-benih harapan,
pohon doa,
Itu kata Khrisna Pabichara, Tobi.
Bagiku, semenjak hujan seharian yang kemarin dan telah kupasrahkan segala benih asa kepada Dia sang Maha Penumbuh,
aku tak lagi mencemaskan apapun lagi.
Harapan dan doa-doa biarlah terbang,
mengikut angin,
apakah akan menyangkut di pucuk pinus,
ataukah disambar burung yang gesit menjauh,
atau lurus menembus langit,
semuanya tak lagi kucemaskan.
Sebab semua hanya ghaib, Tobi.
Setelah mengira mengerti begitu banyak,
menyayangi begitu jamak,
ternyata semua hanya serpih yang akan lantak oleh digdaya takdir.
Aku melepas cemas bukan sebab rasa yang ranggas, Tobi.
Meski asa begitu rapuh,
ia sungguh tak mudah dibunuh,
sebab aku percaya Tuhan,
Sang pemancar keajaiban.
-Anna
aku menunggu suratmu yang penuh cinta
BalasHapus- Ikavuje
sudah kulayangkan, dear Penjemput Suratku...
BalasHapus-Anna