Laman

Sabtu, 03 Februari 2018

Get Busy Living or Get Busy Dying

Get busy living or get busy dying
-Andy, The Shawshank Redemption

Kemarin saat nonton film terbaik sepanjang masa versi IMDb ini (mengalahkan The Godfather dan The Dark Knight), saya terpenggal pada menit-menit menegangkan jelang ending. Akibat nonton streaming. Hari ini dapat rezeki, tanpa diminta ada yang men-download-kan dan saya tinggal duduk manis melanjutkan sisanya.

Ini benar-benar film yang hebat. Sinopsisnya monggo googling J

Andy n his 'partner in crime' dari google

 Begitu menyelesaikan film ini, saya seperti seorang yang ‘kesurupan’ untuk berjingkat dari kasur dan menyingkirkan selimut secepat yang saya bisa untuk kemudian bangkit. Melakukan apapun. Kesibukan-kesibukan agar terus hidup.


Genuine. Ini film yang luar biasa genuine terhadap pemaknaan kesabaran dan sikap positif. Duapuluh tahun di penjara, tanpa melawan takdir, tanpa berteriak, tanpa kehilangan harapan. Walau Andy -sang tokoh utama- yang mantan bankir jenius juga tampan ini perlu melakukan sedikit ‘manuver’ (tak tega menyebutnya berlaku curang, sebab kepala penjara berwatak lebih-lebih-lebih sadis) untuk mendapatkan benda-benda dari luar penjara, namun dosa-dosa kecil itu telah ia tebus dengan segala kebaikan yang ia lakukan di dalamnya.

Dosa-dosa kecil Andy mengingatkan saya betapa Tuhan –terkadang- memperkenankan hamba-hambaNya berbuat salah agar mereka tetap ingat bahwa Tuhanlah yang Maha Sempurna. Apa yang dikatakan Andy ini sangat dalam menyentuh hati saya. Lebih-lebih, ini amatlah religius; “Hope is a good thing, maybe the best of things, and no good thing ever dies.”

Terucap maupun tidak, saya meyakini Andy percaya, Tuhanlah yang menggenggam harapan-harapannya. Minimal, ia memiliki kepercayaan akan kekuatan di luar dirinya, yang menggerakkan harapannya, cita-citanya dan sikapnya yang senantiasa positif walau pedih. O, sungguh tak ada kepedihan dari hidup terpenjara selama seumur hidup dan segala sesuatu –termasuk pipis- harus dia laporkan terlebih dahulu kepada sipir.

Bismillah, get busy living dimulai. Saatnya sibuk untuk tahun-tahun saya yang akan luar biasa di depan sana. Bila Andy mendapat kebebasannya sekaligus merengkuh harapan-impiannya setelah duapuluh tahun terpenjara (karena sesungguhnya ia tak melakukan kejahatan yang dituduhkan, bayangkan betapa tabahnya dia), maka begitupun saya akan menggenggam impian saya, nanti... insyaAllah wabihaulilah wabiquwwatih.

Sibuk untuk terus hidup.
Atau sibuk untuk sekarat.
-Andy
Menggenggam harapan dalam tekanan, dari google.

 “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” QS al-Insyirah [94]: 7

Yup. Ini ayat yang pas tentang Andy juga saya (merasa tertampar). Duh, ngakunya hamba Allah tapi ledha-ledhe nggak produktif, nggak sibuk dengan karya, nggak padat dengan amal saleh. 

Segala puji bagi Allah dan anyway, many thanks, Mr.Andy ganteng J

Catatan, harus di-skip bagian awal ketika Andy memergoki istrinya berselingkuh dan bagian ketika napi-napi dimandikan. Selebihnya, aman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Mohon untuk selalu berkomentar dengan bahasa yang baik dan tidak SARA, ya.