Laman

Jumat, 05 Februari 2016

[30HMSC hari ke6] Kangen


Tobi, hei, maaf kalau baru sempat sore-sore begini menyambung surat untukmu.
Coba tebak aku sibuk apa seharian ini?

Bibi Selena datang lagi pagi-pagi sekali! Dan dia memaksaku ikut ke Medan untuk memilih dan membeli sebuah gaun. Bayangkan Tobi, perayaan apa yang membuat Bibi payah-payah mengajakku turun jauh ke kota hanya demi untuk membeli selembar gaun?


"Kau temani Bibi datang ke pesta perkawinan seseorang hari Sabtu esok."

Hari Sabtu? Dan, hey, siapa seseorang yang menikah itu? Kau pasti tak lepas dari menduga-duga seperti aku saat ini, Tobi. 

Ok lupakan sejenak pesta dan gaun yang sungguh-sungguh indah itu, Tobi. Karena barusan ini, ketika aku masih lelah setelah dua jam menyusuri jalan memutari gunung, turun naik bukit dan ya ampun, aku bahkan mabuk seperti anak TK di jalan tadi, dan akhirnya sampai juga di rumah. Nah, sebelum aku masuk ke rumah, aku melihat Kak Melda, tetangga kita yang dulu kembang desa karena paling cantik se Barus Raya dan tinggal di Jakarta setelah menikah, nah kau ingat dia, tidak?

Kak Melda pulang membawa dua putra putrinya. Dia menangis saat aku memeluknya. Dan anehnya, tanpa aku mengatakan apa-apa, Kak Melda berbisik, "pulangku bukan karena telah kehabisan cinta, Anna. Kau harus percaya bahwa dua orang baik tak serta merta menjadikan mereka cocok untuk hidup bersama."

Oh, apa maksudnya itu, Tobi? Aku butuh waktu yang lama sekali untuk mencerna kalimat Kak Melda. Bahkan hingga kini kutuliskan surat untukmu, aku masih mengira-ngira di mana letak salahnya. Bukankah dua orang baik akan sangat mudah berinteraksi, saling memahami satu dengan yang lain? Oh apakah mereka terlalu baik sehingga ego  masing-masingnya melambung dan tak ada yang rela sedikit saja mengalah? Oh, berat sekali, Tobi. Berat sekali soal ini kucerna.

Baiklah, Tobi, akan kupikirkan lagi itu nanti, Mungkin saat aroma sedap malam di bawah jendela kamar menelusup masuk dari celah kayu dinding kamarku, mungkin saat itu aku akan menemukan jawabannya.

Sekarang, boleh aku katakan sesuatu?

Aku kangen kamu, Tobi.


#30Harimenulissuratcinta Hari ke-6





6 komentar:

  1. Aku semakin menikmati caramu bertutur, cintamu yang entah apa namanya kepada Tobi ini membuat mataku enggan melewatkan satu katapun.


    -ikavuje, anaknya gampang baper.

    BalasHapus
  2. huhu jadi terharu, terimakasih kakak....sungguh terimakasih....

    -wiwikwal baperan juga anaknya

    BalasHapus
  3. waaah ada apa dengan kak Melda?

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komentar. Mohon untuk selalu berkomentar dengan bahasa yang baik dan tidak SARA, ya.